Pattaya: kota wisata dengan dua wajah

Pattaya adalah kawasan pesisir Timur di Teluk Thailand di propinsi Chonburi.Kawasan Patta ya ini sangat industrial karena merupakan pusat dari area metropolitan di Propinsi Chonburi. Pada awalnya Pattaya hanya sebuah pantai biasa yang dijadikan tempat memancing oleh nelayan sekitar, namun pada 26 April 1961 ketika terjadi perang Vietnam, tentara Amerika menggunakan wilayah ini sebagai tempat beristirahat , lambat laun Pattaya dengan keindahannya berubah menjadi tempat wisata yang kini banyak dihiasi resort bahkan pusat perbelanjaan yang cukup besar untuk daerah Asia.


Kawasan Teluk Pattaya terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian pertama bagian Selatan berhubungan langsung dengan Pusat kota yang dihubungkan dengan jalan utama lebih banyak terdapat restoran dan tempat belanja sehingga sanat ramai diakhir pekan oleh anyaknya wisatawan. Bergeser sedikit kea rah utara teluk ini bagian kedua disebut Pantai  Jomtien banyak terdapat resort, condominium, hotel, yang merupakan kawasan yang lebih tenang.

Tak jauh dari pantai juga terdapat beberapa gugusan pulau yang indah disekitarnya para wisatawan biasa menyebutnya dengan nama “near island” , “ Far island” ,dan  “Coral island”. Gugusan pulau-pulau ini biasanya menjadi pusat aktifitas sport water seperti scuba diving , dan lain – lain. 
Tempat-Tempat Populer
Di daerah ini juga terdapat banyak tempat-tempat wisata popular lainnya, misalnya:

The private Sri Racha Tiger Zoo yaitu kebun binatang dengan pertunjukan utamanya menampilkan, harimau,macan, buaya, dan masih banyak lagi yang buka setiap hari. 


·         Ada juga  Nong Nooch Tropical Botanical Garden yaitu kebun seluas 2 km2 tempat pembiakan anggrek disini juga dihadirkan simpanse dan gajah yang terlatih.
·         The Million Years Stone Park,
Saksikan batu-batu yang terbekukan selama ratusan tahun, dan memiliki   bentuk yang aneh seperti hewan, bahkan sebuah pohon beku yang telah berusia   jutaan tahun seberat 9 ton! Juga terdapat sebuah   kebun binatang satwa langka   seperti ikan lele raksasa (sampai 500 kg),   beruang, macan dan buaya albino.   Anak-anak bisa bercengkerama dengan bayi macan, anak kuda poni, dan   memberi makan buaya lapar.


·         Three Kingdoms Park
Di dalam taman budaya ini terdapat tiga pagoda yang menyimpan patung-patung religi seperti Sang Buddha, Dewi Kuan Im dan Dewa-Dewi China lainnya. Selain itu, terdapat pula koridor berlukis terpanjang di dunia, dengan 56 episode kisah Romance of the Three Kingdoms (Sam Kok). Di dalam kompleks ini juga terdapat resor tempat berlatih berkuda Horseshoe Point.

·         Pattaya Park Beach Resort Water Park,
·         Funny Land Amusement Park,
·         Siriporn Orchid Farm,

·         Silverlake Winery,

·         The Thai Alangkarn Theater Pattaya : Pagelaran budaya Thailand lengkap dengan pertunjukan laser,  pyrotechnic, air,   dan tarian berkoreografi megah.


·         Bottle Art Museum,
Bagi penggemar benda-benda miniatur, inilah satu-satunya Museum Karya Seni dalam Botol di dunia. Terdapat lebih dari 300 miniatur mulai dari bangunan terkenal dunia, kapal sampai bangunan budaya khas Thailand yang berukiran rumit. Juga ada kursus singkat membuat miniatur dengan biaya mulai 300 baht (1 jam). Silakan bingung bagaimana cara membuatnya!

·         Ripley's Believe It or Not Museum, Museum dari Amerika yang pasti membuat Anda tercengang ini memiliki 300 benda dan kisah aneh dari seluruh dunia. Selain Ripley's Museum, Anda juga dapat menyaksikan 4D Moving Theater, adu mencari jalan (atau tersesat) dalam Infinity Maze, atau mengujinyali di Ripley’s Haunted Adventure.
·           Underwater World, adalah akuarium yang didalamnya terdapat berbagai koleksi spesies laut bahkan ikan hiu
·         Khao Phra Tamnak atau Khao Phra Bat adalah bukit antara pantai Pattaya dan Jomtien dengan panorama teluk pattaya yang indah, ditempat ini juga terdapat kuil dan monumen Kromluang Chomphonkhetudomsak (Pendiri angkatan laut Thailand).
·          Sanctuary of Truth adalah  sebuah struktur kayu brukuran besar sebagai simbol peradaban manusia yang mengarah pada aspek religious dan filosofi.
·         Mini Siam
kawaan berupa miniature pusat kebudayaan seluruh Thailand (seperti Taman mini versi Thailand) dan juga berisi miniature dari landmark terkenal di dunia seperti the Tower Bridge of London, Eiffel Tower, the Statue of Liberty dan Trevi Fountain.

·         Wat Yanasangwararam Woramahawihan adalah kuil yang didalamnya terdapat replica jejak kaki Buddha dan barang – barang peninggalannya.
·         Viharn Sian Chinese Statues
  Wajib dikunjungi pecinta barang antik dan wisata religi, kuil cantik ini memiliki   ratusan  patung ukir China. Beberapa di antaranya sangat antik (sejak dinasti Ming),   dan sangat  halus ukirannya. Temukan dewa dewi leluhur dan budaya Asia kuno dalam   suatu tur  sejarah di sini, termasuk patung perunggu para rahib dengan
19 jurus kungfu   Shaolin.  Saksikan pula patung-patung prajurit terakota asli dari Xi'an China (satu-satunya di   luar China), beserta patung kuda dan maket penggalian di Xi'an.
  Kuil ini juga beda karena pengunjung bebas memfoto, termasuk artefak sangat berharga   seperti ukiran macan dari batu jade yang nilainya sangat tinggi.

·         Floating Market

Berbagai gerai dalam bentuk rumah kayu, menawarkan aneka suvenir, makanan dan seni kerajinan dari 4 kawasan Thailand, dengan harga sangat wajar. Pasar terapung ini berubah menjadi pasar malam saat matahari terbenam.

·         Walking Street
Semarak lampu neon, pub dan aneka toko yang menjual segala barang. Di sini tersedia pula berbagai restoran seafood di tepi laut. Namun bila bersama anak-anak, sebaiknya jangan ke daerah Patong.Di Central Pattaya, misalnya di sekitar Central Festival, juga mempunyai area toko yang seru untuk dijelajahi.

·         Cabaret : Terdapat dua pertunjukan kabaret yang terkenal: Alcazar dan Tiffany’s,   keduanya berada di Pattaya Second Road. Tiket: mulai dari 500 baht sampai 800   baht (VIP). 


Yang Tertinggi di Titik Nol De Uitkijk Post - Menara Syahbandar

Data Bangunan


Lokasi: Jl. Pasar Ikan, Jakarta Utara
Fungsi awal: Menara pemantau dan kantor pabean
Fungsi saat ini: Bagian dari Museum Bahari
Konteks:
a. Gudang navigasi, di dpn menara
b. Kantor pabean, samping menara
c. Kantor perdangangan, di bgian bwah dekat tangga
d. Ruang tahanan, di bwah tanah
e. Terowongan bawah tnah ke batavia, ditutup
Ukuran: 10mx6m; tinggi 18m
Kemiringan: sekitar ke arah selatan


Latar Belakang Sejarah:
"Dari sinilah kapal yang akan berlabuh diamati dan diberi tanda", demikian tulis Adolf Heuken dalam buku Tempat-Tempat Bersejarah di Jakarta.


Gambar 1. Menara Syahbandar

Menara Syahbandar disebut juga Uitkljk, Uitkijk Post berada di tepi barat muara Ciliwung, tepatnya terletak di Jl. Pasar Ikan No.1, Jakarta. Disebut sebagai De Uitkijk atau menara peninjau, karena menara ini memantau seluruh wilayah baik ke arah Pelabuhan Sunda Kelapa dan laut lepas di sebelah utara maupun ke arah Kota Batavia di sebelah selatannya.Sebagai bagian dari perbentengan Belanda, di sinilah letak pintu masuk lorong bawah tanah yang menuju ke Stadhuis (sekarang Museum Sejarah Jakarta) dan Benteng Frederik Hendrik (sekarang Mesjid Istiqlal). Di puncak menara terdapat jendela di empat sisi, untuk mempermudah pengawasan ke segala penjuru. Pada masanya, Menara Syahbandar pernah menjadi bangunan tertinggi di Batavia.

Menara Syahbandar tingginya 40 meter untuk mencapai puncaknya terdapat sebuah tangga khusus. Pada tahun 1839 didirikan menara baru sebagai pengganti menara yang lama. Menara ini kemudian direnovasi bersamaan dengan pemugaran bangunan gudang-gudang yang dijadikan Museum Bahari. Sebelum dipugar pernah dijadikan Kantor Komseko (Komando Sektor Kepolisian) dan pernah pula digunakan sebagai Kantor Museum Bahari.


Gambar 2. Pintu Masuk kawasan Menara Syahbandar yang juga merupakan bagian Museum Bahari.

Menara Syahbandar yang berfungsi sebagai menara pengintai ini juga pernah difungsikan sebagai stasiun meteorologi.Karena dibangun di atas bangunan lain (sebagian Bastion Culemborg), pada kondisi tanah rawa yg labil, lama-kelamaan bangunan bersejarah ini menjadi miring ke arah selatan, sehingga akhirnya dikenal sebagai Menara Miring. Dahulu, apabila berada di ruang paling atas dan sedang bertiup angin kencang atau mobil melintas kencang dibawahnya, menara tersebut akan terasa bergoyang-goyang, sehingga dinamakan juga "Menara Goyang".

Bicara soal Menara Syahbandar, maka tak bisa lepas dari Bastion Culemborg. Bastion atau kubu pertahanan ini dibangun jauh lebih dulu yaitu tahun 1645 dan merupakan bagian dari tembok Kota Batavia. Culemborg tak lain nama kota kelahiran Gubernur Jenderal van Diemen (1593-1645). Di dalam kubu inilah Menara Syahbandar dibangun. Tembok tebal yang merupakan sebuah bastion itu menyatu pada tembok pertahanan Kota Batavia tempo dulu. Pada tembok kokoh itu bersandar dua buah meriam kuno masa lalu.


Gambar 3. Bagian pintu masuk area Menara Syahbandar terdapat meriam kuno.

Di dalam sebuah ruangan kantor dalam Menara Syahbandar dapat disaksikan sebuah peninggalan masa silam yang unik, berbentuk lempengan batu bertuliskan huruf Cina, diduga merupakan titik meridian atau titik pusat Kota Batavia. Huruf Cina tersebut berbunyi: Batas Titik. Oleh Gubernur Jakarta pada waktu itu Ali Sadikin pada 7 Juli tahun 1977 ditempatkanlah tugu nol kilometer disini hal ini dapat dilihat pada tugu peresmian yang berada di halaman. Hal ini dapat dilihat dari tulisan P126, yang merupakan titik meridian (pertemuan garis bujur dan garis lintang) Kota Jakarta. Selain itu, tugu ini juga didirikan tepat pada ketinggian 0 meter dari permukaan laut. Hal ini menyatakan
bahwa para pedagang Cina di Batavia ikut berbela-sungkawa atas meninggalnya Kaisar Pu Yi di Cina.
Gambar 4. Prasasti peresmian oleh Gubernur Jakarta Ali Sadikin

Di sekitar menara terdapat 3 bangunan lain, yaitu sebuah gedung yang dulunya dipakai untuk kantor urusan perdagangan, bangunan yang difungsikan sebagai gudang tepat di depan menara, dan bangunan di samping menara yang dulunya digunakan untuk urusan pabean. Ada 3 ruangan yang ada di dalam menara. Sebuah ruangan di lantai dasar, sebuah ruangan di bagian tengah, dan sebuah ruangan lagi di bagian atas. Di bagian bawah lantai dasar, terdapat ruangan yang dulunya digunakan sebagai penjara. Sesuai dengan fungsinya, di sekitar Menara Syahbandar terdapat tujuh meriam. Tiga diantaranya mengarah ke Pasar Ikan.


Gambar 5. Bagian kawasan Menara Syahbandar terdapat bangunan lain 
seperti kantor urusan perdagangan pelabuhan Jakarta tempo dulu.

Menara yang lainnya memiliki ketinggian 18 meter dengan luas bangunan 10x6 meter. Pada bagian bawah terdapat ruang tahanan bagi awak kapal yang melanggar peraturan. Sedangkan pada bagian puncak terdapat ruang pengamatan yang dilengkapi dengan empat jendela. Sebagian bahan dasar bangunan terbuat dari kayu jati. Bangunan terbagi dari tiga lantai, yakni lantai dasar sebagai pintu masuk ke Menara Syahbandar, lantai dua merupakan bangunan kosong dengan lebar kurang lebih 6x7 meter, dan lantai atas merupakan tempat pengintaian.

Selain peninggalan sejarah, pemandangan di kawasan ini juga sangat indah. Apalagi, jika berada di bagian atas menara, tepatnya di ruang pengamatan. Setelah memanjat beberapa anak tangga dan mencapai pos pengamatan, pengunjung akan mendapatkan suatu pandangan yang indah dari kapal-kapal kayu tradisional di Sunda Kelapa, dan hamparan laut yang luas. Jika kita pandai menyelai masa kejayaan Pelabuhan Sunda Kalapa tempo dulu, maka kita pasti akan terbuai betapa majunya aktivitas perdagangan kala itu.


Gambar 6. Pemandangan kali yang dipenuhi limbah dan bau amis yang menyengat sekitar menara yang sangat disayangkan.


Daerah potensial untuk sebuah wadah rekreasi wisata sejarah kota Jakarta, namun sayang bau amis yang sangat tajam menjadi hal yang sangat mengganggu mengungat letaknya bersebelahan dengan pasar ikan, kekurangan lain adalah pemandangan di sekitar menara yang dipenuhi limbah dan sampah membuat pengunjung tidak betah berada di sekitar kawasan menara.


Sumber:
http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=34347
http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3059/Syahbandar-Menara