Lem (perekat segala)


Tugas kuliah anak arsitek apalagi kalau bukan bikin maket, mau lem sana-sini? Gampang kan ada lem. Saat ini lem sudah beragam bentuk dan fungsinya kan, jadi tidak perlu lagi susah susah merekatkan sesuatu pakai nasi atau cara tradisional lainnya.
 Tahu tidak, ternyata bahan perekat atau lem sudah ditemukan dari jaman dahulu lho! Tepatnya sekitar 6000 SM. Karena ditemukannya pada zaman dahulu, tentu saja bahan perekat atau lem terbuat dari bahan-bahan alami. Misalnya getah pohon,putih telur, dan masih banyak lagi.
Pemakaian bahan perekat ini tersebar di berbagai dunia dengan fungsinya masing-masing.
Misalnya pada peradaban di Babylonia, masyarakatnya menggunakan pada kerajinan keramik dan merekatkan kembali patung-patung yang rusak.
Di Mesir, mereka menggunakanya untuk merekatkan kertas-kertas literatur.
Di Yunani, perekat sangat diandalkan selain dapat memperbaiki sesuatu, lem juga dipakai untuk berbagai kerajinan tangan juga benda seni lainnya.
Nah, lain lagi di benua Asia,  pada masyarakat Mongol bahan perekat berperan penting dalam membuat peralatan perang seperti busur dan panah.
Lalu di Cina lem berhasil membuat sejarah lho! Tahukan Tembok Cina? Nah rahasia kekuatan dan kekokohan Tembok Cina ada pada bahan perekatnya yang tidak lain adalah ketan!

How can? Ternyata ketan ini ikut dimasukkan ke dalam campuran semen yang digunakan untuk membuat Tembok Cina . Campuran itu menggabungkan bahan anorganik yaitu kalsium karbonat dengan bahan organik amilopektin. Menurut laporan jurnal American Chemical Society , amilopektin inilah yang membuat struktur jadi lebih padat, jadi tidak heran kalau Tembok Besar Cina kokoh berdiri dari ratusan tahun lalu sampai sekarang. Bukan Cuma di Cina, konon pembuatan Candi Borobudur juga memakai putih telur lho sebagai perekatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar